Naik kendaraan umum seharusnya bisa jadi solusi untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta. Selain mengurangi kemacetan dan menghemat pengeluaran, naik angkutan umum ternyata juga baik untuk kesehatan.
Menurut penelitian, naik kereta api, trem atau bus dapat meningkatkan aktifitas fisik dan menurunkan berat badan lebih dari 3 kg per tahun dibandingkan naik mobil atau kendaraan pribadi.
Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan angkutan umum dapat meningkatkan kesehatan dan tingkat obesitas (kegemukan) menjadi lebih rendah.
"Pembangunan lingkungan dapat memfasilitasi atau menghambat kegiatan fisik. Memahami bagaimana penggunaan kendaraan umum menawarkan aktifitas fisik memberi harapan untuk dapat mengurangi pertumbuhan prevalensi obesitas," ujar Dr John MacDonald, penulis studi dari University of Pennsylvania, seperti dilansir Telegraph, Rabu (30/6/2010).
Dalam penelitian yang akan diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine edisi Agustus ini, peneliti dari University of Pennsylvania, Drexel University dan RAND Corporation menemukan bahwa pembangunan sistem KRL (kereta api listrik) atau light-rail system (LRT) mengakibatkan aktivitas fisik (berjalan) meningkat dan tentunya akan diikuti dengan penurunan berat badan.
Penelitian ini dilakukan dengan dua survei, yaitu pada partisipan sebelum dan setelah naik KRL di daerah Charlotte, North Carolina. Peneliti menemukan bahwa naik kendaraan umum tersebut berkaitan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dari hari ke hari.
KRL mengurangi BMI rata-rata 1,18 kg/m2, dibandingkan dengan pengguna non-KRL (kendaraan pribadi) di daerah yang sama selama masa penelitian 12-18 bulan.
Ini sama halnya dengan menurunkan berat badan sebesar 3 kg. Pengguna kendaraan umum khususnya KRL juga 81 persen lebih kecil mengalami obesitas alias kegemukan
0 comments:
Post a Comment