Beberapa tempat atau ruangan kadang ditempelkan tanda larangan merokok berupa gambar rokok dicoret. Tapi studi menunjukkan bahwa tanda larangan tersebut justru memicu orang untuk ingin merokok.
Studi psikologis menemukan bahwa tanda larangan merokok akan membuat seseorang lebih sulit untuk melawan rasa ingin merokok. Tanda ini memiliki efek yang ironis pada perokok karena bisa meningkatkan keinginanannya atau membuatnya berpikir untuk merokok.
"Anda akan mendapatkan efek yang ironis. Sama seperti halnya ketika saya katakan 'Tidak memikirkan gajah merah muda' maka seseorang akan memikirkan gajah berwarna merah muda," ujar peneliti Brian Earp dari Oxford University, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (7/5/2011).
Kondisi ini tentu saja membuat seseorang lebih sulit untuk menahan dirinya agar tidak merokok, sehingga tanda seperti ini justru memicu orang untuk merokok dan bukan menghindarinya.
Earp menuturkan banyak pesan-pesan kesehatan untuk masyarakat dibingkai dalam cara yang negatif, seperti dilarang mengonsumsi obat tertentu, jangan minum sambil mengemudi atau larangan merokok dengan menunjukkan gambar dari barang tersebut.
Dalam studi psikologi ini digunakan teknik yang menilai kecenderungan naluriah untuk menginginkan atau menghindari rangsangan tertentu dengan menunjukkan sejumlah gambar. Dari studi ini diketahui bahwa keinginan merokok akan lebih tinggi terjadi jika gambar larangan yang ada berhubungan dengan merokok seperti asbak dan rokok.
"Kami berpikir larangan ini memiliki dampak yang signifikan dalam implikasinya di kehidupan nyata," ungkap Earp yang mempresentasikan hasil studi ini pada pertemuan tahunan British Psychological Society di Glasgow.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pesan seperti apa yang sebaiknya diberikan pada larangan merokok atau pesan kesehatan lainnya, sehingga pesan kesehatan yang dimaksud bisa tercapai dan bukan memberikan dampak negatif.(detikhealth)
0 comments:
Post a Comment